![]() |
Pemutihan Pajak, Program Banyak Manfaat dari Pemerintah |
Kebijakan pemutihan pajak kendaraan umumnya dikeluarkan oleh pemerintah daerah, dan persyaratan serta aturannya dapat berbeda-beda di setiap daerah, termasuk untuk BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor). Pelaksanaan kebijakan ini tidak dilakukan secara serentak dan memiliki jangka waktu yang berbeda-beda di tiap daerah.
Namun, banyak masyarakat yang masih salah menginterpretasikan kebijakan ini, mengira bahwa pemilik kendaraan tidak perlu membayar pajak sama sekali. Sebenarnya, pemutihan pajak hanya menghapus denda yang seharusnya dikenakan, namun pemilik kendaraan tetap harus membayar pajak kendaraan sesuai dengan jumlah yang ditetapkan seperti biasanya.
Contohnya, jika telat membayar pajak kendaraan lebih dari tiga tahun, hanya tiga tahun pajak yang dihitung, sementara yang melebihi tidak diperhitungkan. Pemilik hanya perlu membayar pajak terlambat selama tiga tahun.
Jika wajib pajak mematuhi kewajiban perpajakan, diharapkan aliran dana PAD (Pemasukan Asli Daerah) dapat berjalan lancar. Pemasukan yang lancar juga akan berdampak positif pada pembangunan daerah.
Pemilik kendaraan dapat memanfaatkan kebijakan pemutihan pajak ini di kantor SAMSAT terdekat, SAMSAT Corner, atau SAMSAT Drive Thru (SAMSAT Keliling) sesuai dengan penerbitan STNK dan BPKB kendaraan mereka. Selain itu, beberapa daerah juga telah mengadopsi pembayaran pajak secara online melalui e-SAMSAT.
Kebijakan pemutihan pajak kendaraan ini bermanfaat bagi pemilik kendaraan (wajib pajak) dan pemerintah. Bagi wajib pajak, kebijakan ini mengurangi atau menghilangkan denda 2,5% yang seharusnya dibayarkan, membuat pembayaran pajak lebih ringan.
Selain itu, pemutihan ini membantu melegalkan kendaraan tanpa masalah legalitas dan membersihkan nama pemilik kendaraan yang terlibat kasus penyalahgunaan pajak. Bagi pemerintah, kebijakan ini mendorong ketaatan wajib pajak, meningkatkan pendapatan daerah, dan mempercepat pembayaran pajak tertunda atau lewat jatuh tempo.